Keras tanah bumi mu
Gelap sudah desir bayu
Besi mega laju dipaku
Karam hijau yang lalu
Entah
Mana kau yang dulu
Nadi nadi kota penuh sesat
Raja diri memerah keringat
Tergadai layu jiwa beharga
asyik di pentas asmara fana
Tegar meminggir nada nyawa
Dengar
Dengar kan lah bisikan sakti
Dari kekasih diri mu sejati
Melambai tanpa henti
Menanti diri mu kembali
Aku berserah fakir pencari
Pada mu wahai suci tertinggi
Nyata kan lah cinta ini
Sebati.
Kulim,Kedah.
*Tenanglah hati-hati gundah, segala pasti sudah
Gelap sudah desir bayu
Besi mega laju dipaku
Karam hijau yang lalu
Entah
Mana kau yang dulu
Nadi nadi kota penuh sesat
Raja diri memerah keringat
Tergadai layu jiwa beharga
asyik di pentas asmara fana
Tegar meminggir nada nyawa
Dengar
Dengar kan lah bisikan sakti
Dari kekasih diri mu sejati
Melambai tanpa henti
Menanti diri mu kembali
Aku berserah fakir pencari
Pada mu wahai suci tertinggi
Nyata kan lah cinta ini
Sebati.
Kulim,Kedah.
*Tenanglah hati-hati gundah, segala pasti sudah
1 comments:
Eh, jap. Aku tak pasti aku ade komen tak. Kalau dah, sila remove hat ni.
Post a Comment
ha komen, komen!